photo welcome_zps50c39a86.jpg

Selamat datang di Blog Saya.

Semoga bermanfaat :)

Selasa, 26 Februari 2013

DESEMBER TAK SELALU HUJAN


KEPADA ALLAH,  DISURGA.

Ini bulan Desember kan?
Hari ini panas. Sepanas hatimu yang belum mendapat pelanggan hari ini. Kau duduk diam sambil memasang wajah masam. Sudah dua jam kau duduk disitu. Di samping  plasa itu. Di tempat parkiran. Kadang kau berdiri didepan pintu masuk plasa itu, namun kau segera berlari jika pria berseragam yang membawa pentungan itu melihatmu. Kau masih disana menunggu sampai awan berubah hitam. Kau tak seperti teman temanmu yang selalu mengadahkan tangan berharap manusia mengasihinya. Kau suka air bukan? Tapi kau harus tau bahwa tak semua menyukai air. Apalagi air yang terjatuh satu demi satu dari langit.
“Kenapa hari ini tidak hujan sih?” ucapmu pada dirimu sendiri.
Satu hal yang kutahu darimu adik kecil, kau tetap semangat walau apapun yang terjadi. Umurmu yang baru 10 tahun tak membuatmu patah semangat dan mengikuti jejak teman temanmu menjadi  situkang minta minta. Kau tahu pasti bahwa rezeki itu dari Allah dan manusia harus berusaha dengan keras mencarinya. Tak perlulah memasang wajah yang masam, memakai pakaian kotor yang sengaja tak diganti ganti, serta merendahkan nada bicara hanya sekedar mendapat koin koin perak itu. Kalau sekilas mata memandang, kau memang hampir sama dengan mereka. Pakaianmu, raut wajahmu. Tapi kau bukan dari bagian mereka. Ditanganmu terdapat sebuah alat. Yang dapat dibentang. Melindungi tubuh manusia dari butiran butiran air ber PH sekitar enam itu. Payung. Ya, memang sebagai seorang ojek payung hanya hujanlah sumber rezeki mu. Kau mulai putus asa. Sudah hampir satu minggu hujan tak datang.
            Ini sudah minggu kedua dibulan desember, tetapi hujan tak kunjung datang. Yang kau ketahui hanyalah bahwa setiap bulan yang berakhiran ember adalah bulan yang penuh dengan hujan. Kau menggigit-gigit bibirmu. Kau masih duduk di antara mobil berwarna hijau dan silver itu. Entah kau ingin memiliki mobil seperti itu, atau kau hanya bersembunyi menunggu datang hujan, dan jika hujan datang kau akan menuju pintu plasa itu dan menyodorkan payungmu dengan senyuman. Jika hujan datang satpam satpam itu takkan melarangmu lagi. Karena kau memang dibutuhkan, bagi orang orang kaya itu, yang hendak menuju mobil mobil mereka. Jarak pintu plasa dengan parkiran mobil sekitar 10 meter, tetapi tentu saja mereka tidak ingin kulit mereka tertimpa dengan butiran butiran dari awan itu. Bersyukurlah karena  plasa itu berbeda dengan plasa lain yang membuat parkiran di lantai bawah yang tak kan pernah tersentuh air favoritmu.
            Matahari kembali terbenam, waktunya telah habis untuk mewarnai hari hari manusia. Kau kembali pulang. Dengan tangan kosong. Kau masuk kerumah mewah ala orang orang sepertimu. Rumah yang terbuat dari beberapa triplek triplek bekas. Untungnya masih ada atap besar yang menutupi pemukiman kalian. Jembatan itu. Berterima kasih lah pada pemerintah yang telah membuat jembatan. Memang cukup memperihatinkan hidupmu. Semenjak ditinggal ayahmu yang menjadi tulang punggung keluargamu meninggal, tak ada pilihan lain selain pindah kekontrakan yang lebih murah, atau bahkan gratis. Kau pulang dengan wajah merenggut. Kau menyalami ibumu. Ibumu menyuruhmu untuk shalat. Waktu maghrib telah tiba. Kau pun mengambil air wudhu. Beruntunglah kau masih punya ibu yang selalu mengingatkanmu untuk berbuat baik. Profesinya sebagai pemulung tak membuatnya selalu bermurung diri. Dia juga yang mengajarkanmu untuk tidak meminta minta. Lebih baik berusaha sendiri untuk mencari rezeki. Kau tinggal bertiga dirumahmu, bersama ibu dan adik perempuanmu yang masih berumur 6 tahun.
            Selesai shalat kau memanjatkan doa pada-Nya, sama seperti doa doa beberapa hari sebelumnya. “Ya Allah... datanglah hujan besok”..
            Pagi yang cerah kembali datang. Matahari tersenyum pada sejuta umat. Janjinya pada Allah agar selalu datang tepat waktu hari ini tetap dia lakukan, tetapi kau tidak secerah matahari pagi. Kau mulai putus asa. Ibumu menyuruhmu untuk ikut dengannya. Memungut beberapa botol air mineral. Tetapi kau tak mau. Kau tidak mau meninggalkan payungmu sendiri dirumahmu. Kau pun kembali kemarkasmu, tempat favoritmu. Kau berjalan, memasang wajah kusam sambil memikirkan kenapa Allah tak membalas do’a mu. Kenapa Dia tak memperkenankan doa mu. Lalu kau duduk terdiam dikediamanmu itu diantara kendaraan beroda empat itu. Kalau satpam itu melihatmu, dia juga akan mengusirmu karena mengira bahwa tangan mu yang suci itu, yang mereka bilang hina akan mengotori mobil mobil itu. Kau terdiam dan merenung.
Kau mungkin berpikir bahwa didunia, semakin banyak umat, pasti banyak doa. Banyak permintaan. Allah pasti bingung, atau mungkin juga menurutmu permintaanmu terlalu gampang, atau Allah tak mendengarmu. Lalu kau punya sebuah ide yang konyol. Kau kembali kerumah dan mengambil semua uang tabungan yang kau simpan dikaleng susu. Lalu kau pergi ketoko buku untuk membeli kertas surat yang bagus dan sebuah pena yang seharga dengan uang yang kau punya, lalu kembali kekediamanmu.
Ditemani payung setiamu. Kau ingin menulis surat untuk Allah. Untungnya kau masih bisa menulis. Semoga bukan hanya itu yang kau dapat dari hasil SD mu sampai kelas 2. Kau mulai menulis surat pendek yang kau tujukan pada Allah. Menulis dengan sangat kaku. Kau memang suka membaca koran koran yang terjatuh ditempatparkiran itu, tetapi kau sangat jarang menulis. Kau pun memulai menulis huruf K.  Kau sadar bahwa tak ada orang yang menulis surat untuk Allah. Maka dari itu kau menulisnya. Biar hanya suratmu yang dibaca dan diperkenankan. Tapi yang aku herankan, kenapa kau hanya menulis beberapa kalimat. Kalimat yang sangat sederhana.
KEPADA ALLAH
TOLONG DATANGKANLAH HUJAN.
KU MOHON
Kalau kau tahu bahwa hanya suratmu yang dibaca, kenapa kau tidak memohon kepada Allah agar kau diberi uang banyak, atau kau dijadikan menjadi golongan orang kaya.
Kau melangkah penuh harap menuju kantor pos. Kaupun tiba ditempat itu, tempat yang kau harapkan menjadi perantara suratmu untuk Nya. Kau mendekati pegawai pos itu. Wajahnya sinis padamu. Mungkin karena bajumu yang kusam. Kau memberinya surat lalu dia dengan cepat mengembalikan suratmu sebelum kau berbicara sepatah kata pun
“Kau harus menempel prangko pada suratmu” ucapnya agak keras
“Perangko??”tanyamu
“Iya. Harus ada perangko, kalau tidak, suratmu tidak bisa dikirim” katanya padamu, padahal dia sendiri belum tahu tujuan suratmu itu.
“Berapa harganya”
“Ada seribu, dua ribu, lima ribu sampai sepuluh ribu. Semakin besar harganya semakin cepat proses pengirimannya” ujarnya padamu dengan wajah merendahkan.
“Tapi saya tidak bawa uang”
“Ya sudah, kau pulang dulu sana dan kembali kesini dengan membawa uang” perintahnya dengan nada marah. Wajahmu kembali kusam dan keluar ruangan itu dengan perasaan sedih.
            Hari semakin panas. Kau pun pulang dengan berlari lari. Kau harus mengantarkan surat itu secepatnya. Gaji ibumu sebgai pemulung tidak cukup menghidupi keluargamu. Kau berpikir bahwa kau punya kewajiban membantu ibumu mencari uang. Kau pun pulang kerumah dan mendapati ibumu yang sedang menyuap  nasi ala kadarnya kepada adikmu. Kau pun memasang wajah kasihan. Sama seperti wajah wajah temanmu ketika meminta uang pada orang orang. Tetapi kau tak pernah melakukannya. Sekarang baru kau lakukan, tetapi dengan ibumu. Itu wajar saja.
“Kau sudah makan”
“Belum bu”
“itu, ibu belikkan makanan, hari ini tidak hujan pasti kau tak dapat uang kan?” perintah ibumu dengan penuh kasih sayang. Kau pun mengangguk. Kau menatap matanya.
“Boleh tidak aku minta uang ibu”
“Berapa? Buat apa”
“Terserah ibu, ibu adanya berapa”
“Tapi untuk apa”
“Ada yang harus aku beli bu, penting”
            Lalu kak mu mengeluarkan uang ribuan sebanyak tiga lembar. Kau pun senang dan berterima kasih pada ibu mu. Kau pun lari dengan wajah optimis dan melupakan makanan yang telah disediakan ibumu.
“Ini pak, saya beli yang seribu saja pak, tiga lembar” ucapmu pada pegawai yang masih sama seperti tadi. Dia sedikit agak malu karena telah meremehkanmu bahwa tidak mempunyai uang. Dia mengambil 3 buah prangko dan kemudian menempelkannya didepan. Dia tersenyum mengejek melihat surat tujuan mu. KEPADA ALLAH.
“ Maaf nak. Allah itu siapa temanmu? Kenapa kau tak membuat alamatnya?” tanyanya dengan wajah mengesalkan.
“Allah itu tuhan saya pak. Saya ingin Dia membacanya”
“Kau gila ya? Tuhan masih punya banyak urusan penting selain membaca suratmu”
“Tapi pak, bukankah saya sudah membeli prangko”
“Lalu, dimana alamat Allah? Memang kau tahu? Dengan apa kami mengantarnya? Dasar aneh.. pergi pergi” teriaknya sambil mengembalikan suratmu dengan kasar.
“Tolonglah pak”
“pergi!! Aku masih banyak urusan”
Semua orang yang berada diruangan itu melihatmu dengan rasa aneh. Seharusnya mereka menghiburmu dan menjelaskan kepadamu bahwa Allah itu maha mendengar. Dia bahkan lebih dekat dari urat leher kita sendiri. Tak perlulah kau menulis surat karena Dia sudah tahu apa isi suratmu sebelum membacanya.
            Kau pun keluar dengan air mengalir dibola matamu. Kau berusaha menahannya. Kau berjalan menuju markas mu. Kau membolak balik surat itu. Berusaha mencari jalan bagaimana caranya agar Allah membaca surat mu. Kau berhenti di pinggir jalan menuju plasa dan matamu tertuju pada sebuah kotak berwarna oranye. Kau paham betul itu adalah kotak surat. Kau mengambil pena yang masih tergeletak manis di kantong celanamu. Kau menambahkan alamat di suratmu. KEPADA ALLAH DI SURGA. Bukan, kenapa kau buat alamat Allah di Surga. Dia tidak disitu. Dia berada di singgasananya. Lalu kau memasukkan amplop berisikan kertas itu kedalam kotak surat yang berwarna oranye itu, kotak surat yang sudah berkarat, berdebu, dan apakah masih ada tukang pos yang memeriksa kotak surat itu?
            Ada pelangi muncul di hatimu. Matamu bersinar. Kau berjalan melompat lompat dan kembali ke tempat kediamanmu. Wajahmu penuh harap.
*****
Kau melompat lompat di antara titik titik air yang jatuh dari awan menuju bumi, sementara sahabatmu payung kau biarkan terbuka berada diatas kepala seorang pria berdasi. Wajahmu senyum. Hujan merupakan suasana kesukaanmu. Dimana kau bisa berteriak, menangis dan tertawa. Tiada orang yang Melarangmu. Tahukah kau? Bahwa pemanasan global mengubah semuanya. Musim hujan itu tidak ada lagi. Semua berubah. Kau tidak akan selalu melihat hujan dibulan desember.
Dari tadi pagi hujan terus. Wanita berambut jagung itu adalah pelanggan terakhirmu, karena kau memutuskan untuk pensiun hari ini dan kembali bekerja esok hari. Hari ini hujan sungguh deras. Sangat deras. Kau menari nari diantara dinginnya hari bersama air air yang jatuh membasahi tubuhmu sambil memegang payung yang sudah kau kuncupkan kembali.
   Hati mu yang tadi bergejolak gembira berubah drastis ketika melihat ibumu sedang mengangkati benda yang kau sebut kasur itu. Dia menggendong adikmu. Kau pun mendekatinya. Titik titik air besar settik air itu telah berubah menjadi gumpalan air setinggi 20 cm.
“Hujan hari ini sungguh deras, bantu ibu mengangkat tikar itu” teriak ibumu sambil menyeret kasur tipis yang hampir tak berkapas lagi. Sudah terlanjur basah. Sepertinya dia juga baru tiba dirumahmu, namun ibumu tetap menaikkannya keatap rumahmu yang tidak terkena hujan akibat jembatan itu. Tetangga-tetanggamu juga melakukan hal yang sama. Air hujan dari limbah dekat kompleks perumahanmu meluap. Tak seperti biasanya.
Kau bersegera menggulung tikar itu dan menaikkannya keatap rumah triplek mu. Sisa sisa kertas suratmu yang kau belipun ikut mandi bersama air air itu.
Lalu kau pergi
“Mau kemana nak, sekarang masih hujan”
“Aku mau membeli kertas surat bu, aku mau menulis surat untuk Allah agar dia memberhentikan hujan bu” ujarmu sambil berlari menuju kota.
*****
BAHWA hidup ini adil dik, jangan merasa bahwa Allah tak memperhatikanmu, tak mengabulkan apa yang kau mau. Rencanamu memang indah agar hujan datang dan membantumu mendapat rezeki, tetapi rencana Allah jauh lebih indah. Ketahuilah, bahwa tak ada suatu kejadian pun yang tak memiliki hikmah. Yakinlah. 

YOK KITA 'MOVE ON'

Move on, tidak selalu berarti seseorang yang ingin bangkit akibat diputusin oleh pacarnya.
tapi move on juga artinya bangkit dari sesuatu hal yang ingin dilupakan dan segera beranjak menuju yang lebih baik.

Banyak hal yang kadang membuat kita selalu termenung, bersedih, meratapi sesuatu. selalu ada penyesalan yang harus kita buang jauh jauh.
contoh contoh sikap move on yang harus kita lakukan adalah, ketika move on tersebut berdampak positif bagi kita.

Misalnya seseorang yang baru saja diputusin pacar atau cintanya bertepuk sebelah tangan. maka move on penting juga kalau kejadian diputusin tersebut membuatnya termenung dan merasa tidak ada masa depan.
dengan move on, kita jadi bisa memperbaiki apa yang salah atau apa yang kurang sehingga dapat menjadi lebih baik kedepannya,

Contoh lain perlunya sikap' move on' misalnya pada pelajar adalah ketika kita sedih akan nilai yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan. tentu dengan sedih tersebut tidak akan membuat nilai kita berubah, malah akan membuat kita menyesal dan menyesal. timbullah kata "andai" "kalau" yang membuat kita merenung dan mencoba mengulang masa lalu. Dengan move on, kita jadi merasa memiliki semangat baru dan memiliki target baru untuk mencapai impian impian kita, misalnya tadi mencapai nilai yang lebih baik.


yuk kita jangan galau galau terlalu berlebihan, segera 'move on'. sayang tenaga kita dipakai buat meratapi kegagalan kegagalan kita. saatnya bangkit menuju yang lebih baik.
semangat!!!

Melihat disekitar kita

Aku memang pendatang baru dikota jakarta ini, bayak hal yang belum kuketahui tentang kota yang sangat padat akan penduduk. Saat mendengar kejahatran yang terjadi diangkutan umum, aku berpikir beribu ribu kali untuk berpergian sendirian. namun keinginanku menuju suatu tempat, membuat perasaan takut itu hilang, dan tentu dengan perasaan bahwa Allah akan selalu melindungi langkahku.

Yang paling menarik ketika sedang berjalan jalan diibukota menggunakan angkutan umum adalah saat mendengar suara suara rakyat yang menceritakan tentang indonesia,
seperti saat aku naik salah satu metro mini menuju ciputat, tiba tiba metromini berhenti. aku yang berada dibelakang tak mengetahui apa yang terjadi. sampai saat metromini itu kembali bergerak, sang kernet pun mulai mengomel ngomel karena ternyata metromininya diberhentikan oleh seorang polisi, aku tak begitu tahu penyebab metromini tiu diberhentikan, yang pasti metromini itu akhirnya maju setelah kernet/supir metromini itu memberi uang 5000. Astaghfirullah, benarkah itu? disepanjang jalan sebelum aku turun yang kudengar adalah kekesalan

Cerita seorang ibu dikereta api mengenai perbedaan masa pemerintahan soeharto dan SBY, atau omongan kekecewaan seorang ibu p
enumpang angkot mengenai hasil pemilihan salah seorang gubernur yang menurutnya tidak pantas karena melakukan korupsi. benar kata pepatah "Jauh berjalan, banyak dilihat". Saat mendengar suara suara rakyat,saat itu aku hanya bisa berdoa, semoga indonesia bisa menjadi lebih baik, tapi aku berharap semoga suatu saat nanti aku bisa melakukan perubahan buat negeriku tercinta. 

TRADE OFF ANTARA EFISIENSI DAN KEADILAN



Dalam memberikan dan menghasilkan Jasa, sebuah entitas harus berusaha menggunakan input secara efisien, agar output yang dihasilkan bisa lebih maksimal mungkin. Sebelumnya, mari kita telaah dulu pengertian efisiensi menurut para ahli :

Menurut Gerald Vinten Efficiency-doing things right
Daft mengatakan bahwa efisiensi merupakan the use of minimal resources raw materials money and people to produce a desired volume of output. artinya efisiensi adl penggunaan sumberdaya bahan baku uang dan manusia secara minimal utk menghasilkan output sebanyak yg diharapkan.
Menurut Hans Kartiadi Efisiensi berarti bertindak dgn cara yg dapat meminamilisir kerugian atau pemborosan sumber daya dalam melaksanakan atau menghasilkan sesuatu.
Menurut kamus besar bahasa indonesia : efi·si·en /éfisién/ a 1 tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dng tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya); 2 mampu menjalankan tugas dng tepat dan cermat; berdaya guna; bertepat guna; sangkil


Diera baru, zaman globalisasi ini, banyak perusahaan swasta yang lebih menggunakan tenaga mesin (robot) dari pada menggunakan tenaga manusia, hal ini dilakukan karena  robot telah digunakan sebagai mesin yang memiliki otomatisasi tinggi, mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia untuk digunkan dalam pekerjaan yang dirasa sangat penting. Walau tidak semua pekerjaan murni bisa dilakukan robot - tetap saja menggunakan tenaga manusia, namun porsi tenaga kerja menjadi berkurang sehingga menimbulkan lebih banyak pengangguran.
Aspek yang selalu diperhatikan perusahaan baik swasta maupun pemerintahan dalam menghasilkan produk selalu memperhatikan 3 hal, yakni (economy, efficiency, dan efeectiveness) sehingga dalam menghasilkan barang, perusahaan swasta/pemerintah selalu berusaha untuk menghasilkan output yang terbaik dengan input yg seminimal mungkin dan menghasilkannya secara ekonomis.
Earl A. Thompson dan Charles Robert Hickson dalam Ideology and the Evolution of Vital Economic Institutions (2000: 13) berbicara tentang efisiensi ekonomi sebagai keniscayaan untuk menyimak keberhasilan demokrasi. Mereka dengan telak menggunakan istilah economic efficiency of democracy.
Efisiensi ekonomi yang dimaksudkan di sini mencakup di dalamnya keadilan ekonomi. Bagaimana sumber-sumber produktif dimanfaatkan secara optimal untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan berpijak pada prinsip efisiensi. Baik aspek regulasi, infrastruktur maupun daya dukung kelembagaan masuk ke dalam cakupan efisiensi tersebut. Dari pengertian tersebut terkandunglah beberapa persoalan.
Efisiensi membuat perusahaan swasta /pemerintah berusaha untuk meminimalisir biaya, membuat input menjadi berguna sesuai dengan yang dibutuhkan. Tentulah dizaman yang serba maju dan canggih akan teknologi, mesin mesin yang sudah bisa mengerjakan pekerjaan manusia dirasa lebih efisien digunakan daripada tenaga manusia, alasannya dikarenakan beberapa faktor, diantaranya masalah sifat dasar manusia misalnya sifat ketidak hati-hatian, sedangkan mesin memang sudah disetting bekerja seperti yang diinginkan manusia. 

Selain 3 hal yang diperhatikan, diera demokrasi ini, ada 2 kondisi lagi yang harus diperhatikan manusia selain economy, efficiency, dan efeectiveness, yakni equity (keadilan) dan equality (kesadaran). Keadilan berarti bahwa  semua masyarakat mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pelayanan, tanpa diskriminasi atau hak istimewa bagi kelompok tertentu. Prinsip kesetaraan berarti perusahaan swasta/pemerintah telah menerapkan pemeratan pelayanan kepada masyarakat yang lebih membutuhkan.

Disinilah terdapat pilihan apakah harus menerapkan efisiensi atau keadilan?
Trade off antara efficiency dan equity mungkin menjadi salah satu masalah dalam perusahaan swasta / pemerintah.
Diperusahaan swasta, yang outcome nya adalah untuk memaksimalkan laba, tentu aspek eficiency dirasa lebih penting. karena eficiency merupakan aspek penting agar biaya dirasa lebih minimal sehingga output yang dihasilkan tetap.
Bagaimana penerapannya dipemerintahan?
Apakah pemerintah lebih mementingkan keefisienan dari pada keadilan?
Sebagai contoh, perusahaan pemerintah yang menggunakan tenaga kerja manusia, namun kurang terampil. pekerjaan tersebut sebenarnya bisa dilakukan oleh mesin sehingga pekerjaan dapat lebih cepat terselesaikan dan menjadi efisien, namun hal tersebut merupakan pelanggaran keadilan. banyak kita lihat pengangguran terjadi dikarenakan penggunaan tenaga manusia telah digantikan mesin.
Seperti yang sudah dijelaskan tadi, walau tidak sepenuhnya mesin dapat bekerja sendiri tanpa dioperatori manusia, namun penggunaan mesin memang sudah membuat sebagian posisi manusia tergantikan.
Pemerintah sebagai orang yang dipercaya manusia, harus berusaha menyeimbangkan keduanya, aspek keadilan dan efisien. Tentu kita tidak bisa mengatakan kalau aspek keadilanlah yang penting, hal tersebut salah. Tidak efisen dan boros juga akan membuat kerugian pada negara.
Pemerintah harus berusaha memberikan keseimbangan pada kedua aspek tersebut, misalnya memberikan pelatihan  kepada karyawan sehingga mereka sangat terampil, hal tersebut dapat membuat karyawan/pegawai terampil penggunaan mesin juga harus didasarkan pada aspek ekonomis, apakah biaya untuk mendapatkan mesin dirasa efektif?
Yang pasti ke lima aspek tersebut harus diseimbangkan, agar tercapai kondisi perekonomian manusia yang lebih baik. Semoga indonesia kedapannya dapat menjadi lebih baik :)

Sumber:
http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/
http://blog.re.or.id
http://anwariwmk.blog.com

Senin, 18 Februari 2013

SEJARAH AUDIT KINERJA SEKTOR PEMERINTAH


      Seringkali kita mendengar kata audit dalam kehidupan sehari-hari terutama dikalangan pemerintahan ataupun perusahaan perusahaan, tak luput dari pembicaraan seputar audit. Menurut kbbi, audit adalah 1. pemeriksaan pembukuan tentang keuangan (perusahaan, bank, dan sebagainya) secara berkala; 2 pengujian efektivitas keluar masuknya uang dan penilaian kewajaran laporan yg dihasilkannya.

A. JENIS JENIS AUDIT
Seperti yang kita tahu bahwa jenis audit terdiri dari :
1. Audit Keuangan (financial audit)Audit ini digunakan untuk menguji, apakah suatu laporan keuangan telah disajikan secara wajar.
2. Audit Kinerja.Audit yang digunakan untuk menilai apakah,suatu kinerja atau kegiatan yang dilakukan pemerintah/perusahaan telah sesuai dengan fungsi dan tujuan dari pemerintah atau perusahaan tersebut
3. Audit untuk tujuan tertentu
Audit ini dilakukan untuk tujuan khusus tertentu, meliputi :
      a. Audit kepatuhan (compliance audit).Audit Ketaatan adalah audit yang digunakan untuk  menentukan apakah pihak yang diaudit telah mengikuti peraturan yang ada telah yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang. hal yang paling ditekankan dalam audit ini adalah apakah pihak yang diaudit telah memenuhi kondisi serta kriteria kriteria yang sudah digariskan dan ditetapkan dalamn suatu peraturan, misalnya peraturan perundang-undangan.
      b. Audit InvestigasiAudit Investigatif adalah:Serangkaian kegiatan mengenali (recognize), mengidentifikasi (identify), dan menguji (examine) secara detail informasi dan fakta-fakta yang ada untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya dalam rangka pembuktian untuk mendukung proses hukum atas dugaan penyimpangan yang dapat merugikan keuangan suatu entitas perusahaan/pemerintah). Audit investigasi dilakukan untuk menilai temuan lebih lanjut atas temuan sebelumnya.

B. SEJARAH AUDIT KINERJA SEKTOR PEMERINTAH DIINDONESIA
Mengapa Kinerja juga harus dinilai? apakah tidak cukup dengan hasil kewajaran dari suatu laporan keuangan telah menentukan suatu kinerja juga bagus?
Banyak sekali pertanyaan yang muncul seputar Audit kinerja, sebelumnya telah dijelaskan bahwa audit kinerja adalah Audit yang digunakan untuk menilai apakah,suatu kinerja atau kegiatan yang dilakukan pemerintah/perusahaan telah sesuai dengan fungsi dan tujuan dari pemerintah atau perusahaan tersebut. Menurut Website BPK RI,  Audit Kinerja adalah suatu proses sistematis dalam mendapatkan dan mengevaluasi bukti secara objektif atas kinerja suatu organisasi, program, fungsi atau kegiatan. Evaluasi dilakukan berdasarkan aspek ekonomi dan efisiensi operasi, efektivitas dalam mencapai hasil yang diinginkan, serta kepatuhan terhadap peraturan, hukum, dan kebijakan terkait.
Kita tahu bahwa negara demokrasi menuntut masyarakat untuk mengetahui apakah pemerintah telah melakukan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing masing. Kekecewaan dan ketidakpuasan masyarakat muncul ketika yang dilaporkan hanya audit atas laporan keuangan, tentu tidak sepenuhnya dapat merepresentasikan bahwa kinerja pemerintah tersebut. hal tersebut yang mendorong untuk diadakannya audit atas kinerja pemerintah, agar mendorong perilaku pemerintah yang efektif dan efisien.
Sebenarnya audit kinerja merupakan perkembangan dari audit  dari audit internal, kemudian audit internal  berkembang menjadi audit operasional dan selanjutnya menjadi audit manajemen. Fokus dari audit manajemen adalah pada penilaian aspek ekonomi dan efisiensi. Audit tersebut kemudian dilengkapi dengan audit program (program audit) yang bertujuan untuk menilai efektivitas. Penggabungan antara audit manajemen dan audit program inilah yang didefinisikan sebagai udit kinerja. 
UU no 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara menjelaskan bahwa :
-BPK melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara (pasal 2  ayat 2)
-Pemeriksaan Kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta pemeriksaan aspek efektivitas. (pasal 4 ayat 3)
Laporan hasil pemeriksaan atas kinerja memuat temuan, kesimpulan, dan rekomendasi (Pasal 16 ayat 2)

C.APARATUR PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (APIP)
Pengawasan intern pemerintah merupakan salah satu  unsur manajemen Pemerintah yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik;
Menurut Peraturan   Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara  Nomor  : Per/05/M.Pan/03/2008 , Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (Apip) adalah Instansi Pemerintah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi melakukan pengawasan, dan terdiri atas:
1.Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang bertanggung jawab kepada Presiden; 
2.Inspektorat Jenderal (Itjen)/Inspektorat Utama (Ittama)/Inspektorat yang bertanggung jawab kepada Menteri/Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND); 
3.Inspektorat Pemerintah Provinsi yang bertanggung jawab kepada Gubernur, dan; 
4.Inspektorat Pemerintah Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab kepada
Bupati/Walikota


BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP)
Tahun
Sejarah
1936
Diterbitkan Besluit Nomor 44 tanggal 31 Oktober 1936 secara eksplisit ditetapkan bahwa Djawatan Akuntan Negara (Regering Accountantsdienst) bertugas melakukan penelitian terhadap pembukuan dari berbagai perusahaan negara dan jawatan tertentu. Dengan demikian, dapat dikatakan aparat pengawasan pertama di Indonesia adalah Djawatan Akuntan Negara (DAN). Secara struktural DAN yang bertugas mengawasi pengelolaan perusahaan negara berada di bawah Thesauri Jenderal pada Kementerian Keuangan.
1961
Diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 1961 tentang Instruksi bagi Kepala Djawatan Akuntan Negara (DAN), kedudukan DAN dilepas dari Thesauri Jenderal dan ditingkatkan kedudukannya langsung di bawah Menteri Keuangan. DAN merupakan alat pemerintah yang bertugas melakukan semua pekerjaan akuntan bagi pemerintah atas semua departemen, jawatan, dan instansi di bawah kekuasaannya. Sementara itu fungsi pengawasan anggaran dilaksanakan oleh Thesauri Jenderal. 
1966
Dierbitkan Keputusan Presiden Nomor 239 Tahun 1966 dibentuklah Direktorat Djendral Pengawasan Keuangan Negara (DDPKN) pada Departemen Keuangan. Tugas DDPKN (dikenal kemudian sebagai DJPKN) meliputi pengawasan anggaran dan pengawasan badan usaha/jawatan, yang semula menjadi tugas DAN dan Thesauri Jenderal.
1971
Diterbitkan Keputusan Presiden Nomor 70 Tahun 1971 ini, khusus pada Departemen Keuangan, tugas Inspektorat Jendral dalam bidang pengawasan keuangan negara dilakukan oleh DJPKN. DJPKN mempunyai tugas melaksanakan pengawasan seluruh pelaksanaan anggaran negara, anggaran daerah, dan badan usaha milik negara/daerah.
1983
Diterbitkan Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tanggal 30 Mei 1983. DJPKN ditransformasikan menjadi BPKP, sebuah lembaga pemerintah non departemen (LPND) yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Perlunya badan atau lembaga pengawasan yang dapat melaksanakan fungsinya secara leluasa tanpa mengalami kemungkinan hambatan dari unit organisasi pemerintah yang menjadi obyek pemeriksaannya membuat dikeluarkannya Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang BPK. Keputusan tersebut menunjukkan bahwa Pemerintah telah meletakkan struktur organisasi BPKP sesuai dengan proporsinya dalam konstelasi lembaga-lembaga Pemerintah yang ada. BPKP dengan kedudukannya yang terlepas dari semua departemen atau lembaga tentunya dapat melaksanakan fungsinya secara lebih baik dan obyektif.
2001
Tahun 2001 dikeluarkan Keputusan Presiden Nomor 103 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah,terakhir dengan Peraturan Presiden No 64 tahun 2005. Dalam Pasal 52 disebutkan, BPKP mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


INSPEKTORAL JENDRAL (ITJEN) / INSPEKTORAT UTAMA (ITTAMA)
       Inspektorat jenderal (disingkat Itjen) merupakan unsur pengawas pada kementerian yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan kementeriannya. Inspektorat jenderal dipimpin oleh seorang inspektur jenderal.
Tahun
Sejarah
1974-1975
Pada tanggal 26 Agustus 1974, terbit Keputusan Presiden Nomor 44 tahun 1974 tentang susunan Organisasi Departemen. Sebagai pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 44 dan 45 tahun 1974 di atas, diterbitkanlah Keputusan Menteri Keuangan Nomor 405/KMK/6/1975 tanggal 16 April 1975 tentang Susunan Orgasnisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan. Pasal 189 Keputusan Menteri Keuangan tersebut menetapkan susunan Organisasi Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan terdiri dari:
-Sekretariat Inspektorat Jenderal
-Inspektur Kepegawaian
-Inspektur Keuangan dan Perlengkapan
-Inspektur Pajak
-Inspektur Bea dan Cukai.
1981
Dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep-959/KMK.01/1981 tanggal 15 Oktober 1981, Susunan Organisasi Inspektorat Jenderal disempurnakan menjadi sebagai berikut:
-Sekretariat Inspektorat Jenderal
-Inspektur Kepegawaian
-Inspektur Keuangan
-Inspektur Perlengkapan
-Inspektur Pajak
-Inspektur Bea dan Cukai
-Inspektur Umum.
1983
Salah satu peristiwa penting yang ikut mewarnai sejarah perkembangan Inspektorat Jenderal khususnya Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan adalah dibentuknya Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 31 tahun 1983. perangkat/aparat BPKP pada umumnya berasal dari Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara (DJPKN) yang merupakan salah satu unit/aparat pengawasan fungsional pemerintah di bawah Departemen Keuangan.
1985
Dengan dileburnya DJPKN menjadi BPKP sebagai aparat pengawasan fungsional pemerintah di luar departemen, maka sebagaimana departemen lainnya Departemen Keuangan hanya memiliki satu aparat pengawasan fungsional yaitu Inspektorat Jenderal. Mengingat beban tugas semakin berat, dirasakan perlu adanya peninjauan kembali susunan organisasi Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan, dan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep-800/KMK.01/1985 tanggal 28 September 1985 maka susunan organisasi Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan disempurnakan kembali menjadi sebagai berikut:
-Sekretariat Inspektorat Jenderal
-Inspektur Kepegawaian
-Inspektur Keuangan
-Inspektur Perlengkapan
-Inspektur Anggaran
-Inspektur Pajak
-Inspektur Bea dan Cukai
-Inspektur Umum
2009-2010
Pada Peraturan Presiden Nomor 47 tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara terdapat perubahan nomenklatur yang semula Departemen Keuangan menjadi Kementerian Keuangan. Penyesuaian terhadap Peraturan Presiden tersebut diselesaikan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan sejak tanggal ditetapkan. Memperhatikan bahwa peraturan Presiden ini ditetapkan tanggal 3 November 2009, maka perubahan nomenklatur Kementerian Keuangan diimplementasikan mulai tanggal 3 Mei 2010.
2011
Awal tahun 2011, Kementerian Keuangan melakukan perubahan dalam formasi jajaran pejabat Eselon I dan Eselon II di lingkungan Kementerian Keuangan. Salah satu pejabat yang dilantik adalah V. Sonny Loho, Ak., M.P.M. sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan yang baru, menggantikan Dr. Hekinus Manao, Ak., M.Acc., CGFM yang pada Nopember 2010 yang lalu dilantik sebagai salah satu Direktur Eksekutif Bank Dunia. Selain itu perubahan organisasi juga terjadi di Inspektorat Jenderal sejak kepemimpinan Bapak Dr. Hekinus Manao, Ak., M.Acc., CGFM. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 184/KMK.01/2010 maka susunan organisasi Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan semakin dikukuhkan menjadi sebagai berikut:
-Sekretariat Inspektorat Jenderal
-Inspektorat I
-Inspektorat II
-Inspektorat III
-Inspektorat IV
-Inspektorat V
-
Inspektorat VI
-Inspektorat VII
-Inspektorat Bidang Investigasi 

SUMBER:
www.depkeugo.id
www.bpk.go.id
www.wikipedia.org
www.itjen.depkeu.go.id